Tawuran merupakan suatu
kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau
suatu rumpun masyarakat.
Di Indonesia sendiri tawuran
telah menjadi tradisi, atau bahkan budaya. Prilaku menyimpang ini biasanya
diakbatkan oleh masalah sepele atau bisa saja disebabka oleh hal-hal serius
yang menjurus pada tindakan bentrok.
Tawuran sering terjadi
dikalangan, pelajar, mahasiswa dan warga desa. Maka tak heran jika kita sering
menjumpai aksi perkelahian masal ini di jalan, khususnya diwilayah ibukota.
Entah maksud dari para pelaku
tawuran tersebut. Yang jelas aksi negatif ini banyak sekali menimbulkan
kerugian, yakni seperti mengganggu ketertiban, dan keamanan umum. Bahkan dari aksi
tawuran ini tak sedikit banyak korban luka hingga korban tewas yang berjatuhan.
Lantas bagaimana cara menghindari Tawuran ?
Pendekatan dan
pencerahan psikologis untuk mencegah terjadinya tawuran
Harus
dipahami bahwa tawuran merupakan perilaku tawuran. Perilaku tawuran erathubungannya
dengan emosionalitas dan rasionalitas para pelajar, di mana saat tawuran,
emosionalitas lebih berkuasa daripada rasionalitas.
Oleh karena itu, solusi
terbaik yaitu solusi yang berhubungan dengan substansi daripada emosionalitas-rasionalitas
para pelajar. Artinya, perlu adanya pendekatan psikologis selama mereka berada
di sekolah. Mereka harus mendapatkan pencerahan-pencerahan psikologis dari
pihak yang kompeten dan mempunyai keahlian atau kompetensi di bidang itu.
Menanamkan
kesadaran bahwa tawuran itu tidak ada segi positifnya. Menanamkan cara berpikir
positif tentang bagaimana cara menyeleesaikan masalah secara baik-baik.
Mengajari bagaimana caranya menghindarkan diri dari terjadinya tawuran.
Memberitahu bagaimana caranya menyelamatkan diri dari bentrokan antarpelajar.
Membeitahu tentang bagaimana cara menyelesaikan masalah secara
baik-baik.Menanamkan faham bahwa mengalah bukanlah kalah. Mengajarkan bagaimana
usaha untuk mengendalikan emosi-negatif menjadi emosi-positif.
Mengubah mindset
para pelajar
Singkatnya,
solusi terbaik yaitu adanya program mengubah mindset para pelajar dari perilaku
pro-tawuran menjadi perilaku anti-tawuran. Perlu, program latihan pengendalian
emosi dan semacamnya.Untuk itu, dibutuhkan pencerahan-pencerahan psikologis
yang langsung menyentuh kejiwaan para pelajar. Tentu, harus dilakukan oleh
pihak yang mempunyai keahlian untuk itu.
Sumber : edukasi.kompasiana.com
www.tutorialto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar